Jakarta, TopBusiness – Beragam terobosan dan inovasi dilakukan oleh manajemen PT BPR Bank Daerah Gunungkidul (Perseroda) alias BDG sepanjang tahun 2022 guna mendongkrak kinerja perusahaan.
Langkah tersebut tak sia-sia karena dari sisi aset, kredit, tabungan, dan laba bersih tahun 2022 mengalami pertumbuhan di atas target yang ditetapkan BUMD ini.
Aset BDG pada 2022 tercatat Rp 596,76 miliar, di atas target Rp 569,47 milia. Demikian pula total kredit yang disalurkan mencapai Rp 442,62 miliar, di atas target Rp 430,33 miliar. Sementara itu, tabungan mencapai Rp 285,58 miliar, melampaui target yang ditetapkan Rp 254,92 miliar. Laba bersih BPR BDG juga naik di atas target, dari Rp 6,77 miliar, menjadi Rp 6,8 miliar.
Demikian pula dari sisi tingkat kesehatan bank, semua komponen baik CAR, KAP, PPAP, NPL, ROA, Cash Ratio dan LDR masuk kategori Sehat.
Dalam presentasi penjurian TOP BUMD Awards 2023 yang dilakukan secara daring, Senin (20/2/2023), Direktur Utama BPR BDG Rini Widiyanti memaparkan beragam terobosan dan inovasi yang dilakukan BUMD ini, baik di bidang bisnis, pemasaran dan layanan pelanggan.
Di bidang bisnis, inovasi yang dilakukan melalui program kegiatan inklusi, edukasi dan literasi keuangan. “Kami juga melakukan sosialisasi dan promosi kepada masyarakat Gunungkidul dan di sekolah-sekolah,” tutur Rini yang dalam presentasi itu membawakan materi berjudul ‘BPR BDG Menuju Transformasi Digital’.
Inovasi lainnya adalah layanan beragam fitur transaksi pembayaran, seperti PPOB, Transfer Antarbank, Setoran Online melalui Virtual Account kerja sama dengan bank umum.
“Inovasi lainnya adalah pelayanan dengan Mobil Kas keliling untuk beberapa wilayah yang belum terjangkau kantor kas, seperti sekolah, pasar, dan objek wisata,” kata dia.
Tak hanya itu, BDG juga melakukan layanan Pengambilan Jemput bola tabungan dan angsuran pada pusat perekonomian, objek wisata, pedagang kaki lima di taman kuliner, Koperasi, UPK (Unit Pengelola Keuangan) serta di pasar secara online dengan aplikasi Mobile Collecting yang bisa langsung cetak struk bukti transaksi.
Inovasi lainnya adalah penyaluran Dana Sertifikasi Guru, Tambahan Penghasilan ASN, Penyaluran remunerasi, penyaluran gaji dan tunjangan PPPK, Penyaluran gaji perangkat desa, serta penyaluran dana untuk guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT).
Sedangkan terobosan dan inovasi di bidang pemasaran atau layanan pelanggan, BDG banyak memanfaatkan dukungan teknologi informasi (TI). Inovasi pertama adalah optimalisasi fungsi layanan whatshapp (WA) Banking untuk broadcast promo, produk, dan future message.
BDG juga melakukan optimalisasi layanan pembukaan rekening tabungan dan deposito serta kredit secara online.
Inovasi yang terbaru dari BDG adalah Program Kredit Usaha Rakyat Daerah Bank Daerah Gunungkidul (KURDA Bangkid). “Ini program baru, jadi kami mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah daerah, kita namakan KURDA Bangkid. Subsidi dari pemerintah 7 persen, kami memberikan kepada UMKM sebesar 4 persen,” ujar Rini.
Inovasi terkait layanan ke pelanggan lainnya adalah ATM Cardless atau penarikan uang tanpa kartu dengan menggunakan kode OTP yang digenerate menggunakan aplikasi BIMObile.
“Mobile Banking atau BIMObile ini bisa untuk cek saldo, mutasi rekening, top up Gunungkidul Pay, tarik tunai ATM, transfer sesama rekening BDG, tarik tunai Teller via Aplikasi yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kertas dan mengurangi antrean,” tutur dia.
BDG juga memiliki aplikasi Gunungkidul Pay yang bisa digunakan untuk fasilitas pembayaran tagihan (PDAM, PLN, Telkom, BPJS, Pajak Kendaraan, Kartu Kredit, Pascabayar), pembelian (pulsa, tiket, dan lainnya), serta transfer ke semua perbankan.
“Kami juga memiliki QRIS Merchant ditujukan kepada pelaku UMKM yang telah bekerja sama dengan BDG untuk transaksi pembayaran,” ujar Rini.
Manajemen SDM
Menurut Rini, keberhasilan BDG dalam meningkatkan kinerja perusahaan ini juga karena adanya keselarasan sistem manajemen SDM dengan strategi bisnis. Sistem manajemen SDM adalah kunci utama dalam menjalankan Strategi Bisnis untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
BDG telah berusaha menjalankan Strategi manajemen SDM yang efektif dan efisien tidak hanya mengenai perbaikan pada proses perekrutan karyawan, melainkan juga komitmen dalam merekrut, mengelola, mengembangkan dan mempertahankan karyawan yang mempunyai kinerja baik.
“Untuk itu, dari awal proses rekrutmen, prosedur sudah menyaring kandidat terbaik yang bisa diterima bekerja, dan diberikan pembekalan serta pendampingan sesuai pekerjaan, dan struktur organisasi juga di evaluasi secara periodik dalam hal memastikan kinerja dari masing-masing bagian di perusahaan memberikan hasil kinerja terbaik,” tuturnya.
BDG juga melakukan perbaikan di sisi data arsip menjadi data digital. Dengan konsep digitalisasi kepegawaian, segala aturan, materi pelatihan serta e-learning karyawan dengan sistem digital, termasuk kemudahan akses data dalam tagihan secara online di lapangan sehingga mempermudah karyawan lapangan dalam bekerja mengecek data serta pemantauan kunjungan secara sistem oleh atasan, sehingga tercipta suatu komunikasi pekerjaan secara lebih efektif dan efisien.
Hal tersebut dilakukan secara berkala agar karyawan selalu termotivasi, update terhadap ketentuan, serta selalu menambah ilmu dan dimudahkan dalam pekerjaan, sehingga karyawan sebisa mungkin dalam keadaan baik dan semangat kerja. “Dari hal tersebut kami berkeyakinan kinerja karyawan akan baik dan bisa memberikan sumbangsih terbaiknya dalam memajukan kinerja perusahaan agar tercapai strategi bisnis,” kata Rini.
Untuk pengembangan kompetensi SDM baik karyawan, direksi, dan komisaris, BDG mengikutkan mereka dalam pelatihan, sosialisasi maupun sertifikasi yang dilakukan secara berkala. Kegiatan ini juga sesuai dengan rencana bisnis bank terkait Rencana Pengembangan SDM yang disusun per tahun.
BDG juga melakukan penilaian kinerja pegawai dengan sistem Key Performance Indikator (KPI) sebagai kontrol atas kinerja pegawai, demi tercapainya target perusahaan. “Kami juga memberikan reward berupa penghasilan yang layak dan tunjangan sampai dengan hari tua, posisi jabatan bagi pegawai yang berprestasi,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penilaian penerapan tata kelola BDG dengan nilai komposit 1.546 atau peringkat komposit 1 dan predikat komposit “Sangat Baik”.
Kontribusi terhadap Daerah
Dengan kinerja bisnis dan tata keloal yang baik, BDG pun selalu memberikan kontribusi terhadap pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Kontribusi tersebut berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang setiap tahun disetorkan BDG sebesar 55 persen dari laba bersih BUMD ini.
Kontribusi lainnya adalah melalui Program Kredit Usaha Rakyat Daerah Bank Daerah Gunungkidul (KURDA Bangkid) dengan subsidi bunga dari Pemda sebesar 7 persen. “Hal ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Gunungkidul,” ucap Rini.
Kontribusi lainnya adalah melalui dana CSR yang dimiliki oleh BDG digunakan untuk pengembangan perekonomian rakyat baik melalui pengembangan fasilitas wisata yang saat ini sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar masyarakat Gunungkidul, maupun melalui bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga mengurangi beban APBD.
BDGjuga melakukan program kegiatan inklusi, edukasi, dan literasi keuangan kepada masyarakat berupa pemberian celemek pembukaan rekening “Grebeg Pasar”, Kegiatan Susur Pantai, Kampanye BIK melalui sosial media, Publikasi spanduk di setiap kantor kas, Srawung Taman Kuliner, dan Sosialisasi Gemar Menabung Pelajar (SIMPel) di sekolah sekolah.
Sumber : https://www.topbusiness.id/74081/inovasi-digital-sukses-lejitkan-performa-bisnis-dan-layanan-bdg.html